Panduan memandikan bayi

Memandikan bayi selain untuk membuat kulit bayi Anda bersih dan membuatnya merasa nyaman, juga salah satu kegiatan interaksi yang menyenangkan antara Anda dan bayi Anda. Meskipun begitu bagi para ibu muda acara memandikan bayi (terutama bayi baru lahir) terkadang dapat menjadi pengalaman yang menegangkan karena bayi Anda mungkin tidak menyukainya.

Sebenarnya dengan sedikit latihan dan mengetahui beberapa langkah - langkah dasar memandikan bayi kegiatan memandikan bayi akan menjadi kegiatan favorit rutin Anda dan buah hati. Dengan mengetahui dasar - dasar memandikan bayi dapat membantu Anda lebih percaya diri ketika memandikannya. Yang perlu Anda ingat adalah untuk selalu berbicara dengan bayi Anda saat memandikannya. Jadikan waktu mandi bukan hanya baik untuk kesehatan dan kebersihan kulitnya tapi juga interaksi yang merangsang otaknya.

Sebelum kegiatan mandi dimulai kumpulkan semua yang anda butuhkan berkaitan dengan bayi. Pastikan untuk menempatkan barang-barang ini di mana Anda dapat dengan mudah menjangkaunya agar bayi Anda tidak pernah lepas dari pengawasan Anda. Ini adalah langkah yang paling penting. Anda tidak dapat meninggalkan bayi Anda jika Anda lupa sesuatu untuk mencegah bayi tenggelam di bak mandinya. Lebih baik untuk tidak menjawab telepon atau bel pintu selama memandikan bayi Anda.

Anda akan memerlukan beberapa barang keperluan mandi bayi seperti antara lain :
- Waslap atau lap kecil
- Handuk cukup besar (sebaiknya handuk dengan penutup kepala / built-in hood)
- Bola kapas dan tissue bayi
- Sampo dan sabun mandi bayi yang berbahan dasar lembut
- Lotion pelembab kulit ringan atau minyak khusus bayi
- Popok
- Pakaian ganti

Image credit : withbabysolutions.com


Tempat mandi
Banyak orangtua membeli bak plastik yang dirancang khusus untuk bayi baru lahir atau bak plastik biasa yang diberi alas dasar handuk atau alas karet untuk menjaga bayi agar tidak tergelincir. Bak plastik ditempatkan di permukaan yang datar, bisa di lantai kamar mandi, meja dapur atau meja ganti. Bila di atas meja, pastikan tingkatnya nyaman bagi Anda, bisa berdiri tegak dan tidak perlu membungkuk. Pastikan suhu ruangan hangat dan nyaman bagi bayi. Namun ada beberapa orang tua lain yang memandikan bayi baru lahir mereka di wastafel dapur atau wastafel kamar mandi.

Waktu mandi

Tips memilih susu formula untuk anak

Setiap wanita yang baru saja menjadi ibu tentu mengetahui bahwa Air Susu Ibu (ASI) adalah pilihan terbaik bagi anaknya. Kandungan gizi yang ada pada ASI sempurna dan tidak tertandingi karena sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Selain dapat mempererat jalinan kasih antara ibu dengan bayi, ASI juga mengandung zat bagi perkembangan kecerdasan dan zat kekebalan yang dapat mencegah anak terserang dari berbagai penyakit. Manfaat ASI lainnya bagi ibu adalah mempercepat proses pemulihan kesehatan setelah melahirkan, mengurangi resiko terkena kanker payudara dan dapat menunda kehamilan.

Sayangnya tidak semua ibu bisa memberikan ASI ekslusif (6 bulan) dan memproduksi ASI yang cukup untuk sang buah hati karena berbagai keadaan dan kondisi yang ada. Hal ini mau tidak mau mengharuskan mereka memberikan Pengganti Air Susu Ibu (PASI) kepada bayi mereka. Dalam hal ini PASI berfungsi sebagai makanan tunggal yang dibutuhkan dalam memenuhi gizi bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi sampai berusia 6 bulan.

Pada sebagian ibu yang lain pemberian susu formula bisa juga berfungsi hanya sebagai tambahan ataupun pendamping ASI saja. Bila Anda memiliki masalah dalam memberikan ASI kepada buah hati Anda dan berniat untuk memberikan PASI silahkan simak lebih lanjut artikel ini. Apapun alasan Anda memberikan susu formula kepada si kecil Anda harus selalu teliti dan cermat dalam memilih susu formula.

Memilih susu formula yang terbaik untuk anak Anda bukanlah hal yang mudah karena saat ini ada berbagai macam jenis merek susu formula tersedia di pasaran. Banyaknya pilihan produk susu formula menyebabkan Anda kebingungan karena tidak tahu harus memilih yang mana. Misalnya saja Dokter Spesialis Anak (DSA) Anda merekomendasikan susu merk A, sementara sahabat menyarankan susu merek B.

Ketika di supermarket Anda mendapatkan banyak informasi berbeda dari beberapa Sales Promotion Girl (SPG) yang saling bersaing mempromosikan produk susu yang mereka tawarkan. Kesulitan memilih susu formula bertambah ketika Anda dijejali oleh maraknya iklan di media elektronik dan cetak, iming-iming hadiah, potongan harga, brosur menarik dan cerita dari tetangga atau pengalaman ibu - ibu lainnya.
Image credit : health.kioskea.net
Bagaimanakah cara memilih susu formula yang terbaik bagi anak Anda, apakah yang harganya paling mahal atau yang paling terkenal dan laris di pasaran ? 

Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih susu formula yang terbaik bagi anak Anda :

Finger food dan cara melatih anak untuk makan sendiri

Salah satu kebutuhan manusia adalah makan. Sejak dalam kandungan pun, janin sudah membutuhkan asupan makanan melalui perantaraan ibu. Dilanjutkan dengan pemberian ASI setelah lahir, dan perkenalan kepada bermacam variasi makanan mulai dari yang lunak sehingga padat. Ketika anak Anda masih bayi kegiatan menyuapi anak adalah hal yang wajar. Tapi ada saatnya dimana anak Anda harus sudah bisa makan sendiri tanpa perlu disuapi lagi oleh Anda atau pembantu di rumah.

Belajar untuk makan sendiri adalah salah satu tahap penting atau tonggak sejarah bayi dalam satu tahun pertamanya. Selain berguling, duduk, berjalan dan berbicara, belajar makan sendiri berperan dalam mengembangkan kemandirian dan rasa percaya dirinya. Anda pun dapat mengambil istirahat pada waktu makan dengan tidak perlu menyuapinya.

Pada umumnya bayi berusia 7 sampai 9 bulan telah mengembangkan kemampuan motorik halusnya dan siap untuk mulai belajar makan sendiri. Mereka sudah mampu menggunakan tangan dan jari - jari dan memiliki koordinasi yang baik antara mata, tangan dan otaknya.

Di usia ini anak Anda dapat meraih benda yang yang Anda berikan dengan kedua tangannya, menjumput dengan ibu jari dan telunjuknya dan memiliki kemampuan untuk memindahkan benda tersebut dari tangan satu ke tangan lain. Bila anak Anda telah menguasai kemampuan ini maka anak Anda siap untuk belajar makan sendiri.

Tanda lainnya adalah anak juga mulai senang memasukkan apa saja ke mulutnya dan mulai menunjuk sambil meminta makanan yang sedang Anda makan. Pertumbuhan gigi - giginya membuatnya si kecil memiliki rasa ingin mengunyah atau menggigit sesuatu di mulutnya. Saat ini adalah usia yang tepat karena anak Anda sudah boleh mengkonsumsi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) atau makanan padat.

Proses tumbuh kembang setiap anak tidak sama kecepatannya. Kebanyakan anak belum menguasai cara memegang sendok dengan benar sampai berusia 1 tahun. Untuk itu memperkenalkan bayi anda dengan finger food adalah cara yang baik baginya untuk belajar makan sendiri.

Finger food adalah aneka jenis makanan kecil seukuran jari tangan yang bisa dimakan tanpa bantuan pisau, garpu atau sendok atau dengan kata lain makanan yang mudah dijumput dan digenggam oleh jari - jari anak.

Image credit : keepufits.com
Ajarkan kebiasaan makan sehat sejak kecil kepada anak Anda dengan memberikan berbagai pilihan menu yang mengandung segudang nutrisi yang berguna untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan otak dan tubuhnya. Perkenalkan rasa dan tekstur makanan baru kepada si kecil lewat berbagai jenis sayur - sayuran, buah - buahan, makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak.

Sayuran
Sayuran yang kaya dengan berbagai macam vitamin dan mineral dibutuhkan anak Anda untuk tumbuh besar, kuat dan sehat. Anda bisa memberikan berbagai jenis sayuran rebus yang dipotong kecil - kecil antara lain brokoli, kentang, asparagus, wortel rebus kepadanya.

Buah-buahan
Sama halnya dengan sayuran, buah - buahan juga mengandung berbagai macam zat gizi dan serat yang dibutuhkan bagi perkembangan anak Anda, sekaligus jenis makanan yang tepat untuk digenggamnya. Buah - buahan yang lembut yang dapat Anda berikan pada bayi Anda antara lain potongan pisang, melon, kiwi dan alpukat.

Karbohidrat
Bayi Anda membutuhkan energi untuk tumbuh dan melakukan aktivitas. Jenis finger food yang bisa Anda berikan antara lain adalah potongan roti, pasta rebus, nasi (nasi merah lebih disarankan) dan cereal lembut.

Protein dan lemak
Sumber makanan yang mengandung protein dan lemak juga tidak kalah pentingnya dan perlu diberikan kepada si kecil untuk proses pertumbuhan, membangun, memelihara dan memperbaiki jaringan tubuhnya. Jenis finger food yang dapat Anda berikan adalah irisan telur dadar, irisan telur rebus, ayam rebus yang dipotong kecil atau potongan keju lembut.

Selain itu Anda juga bisa memberikan biskuit susu khusus masa tumbuh gigi yang kaya nutrisi. Ingat untuk selalu mengawasi anak Anda jangan sampai tersedak oleh makanannya. Jenis makanan yang perlu dihindari saat Anda mengajarkan anak Anda untuk makan sendiri antara lain popcorn, kacangan - kacangan, buah kering seperti kimis, anggur utuh, wortel mentah dan permen.

Oleh karena itu mengajari anak untuk belajar makan sendiri sejak kecil sangat penting. Tentu saja untuk proses mengajarkan anak untuk bisa makan sendiri bukanlah proses yang mudah. Selain kesabaran dibutuhkan beberapa tips untuk membuat anak Anda tertarik untuk belajar makan sendiri.


Berikut beberapa tips yang perlu Anda ketahui dalam mengajarkan sang buah hati belajar makan sendiri :

Penyebab dan cara mengatasi kebiasaan mengompol pada anak

Mengompol yang secara medis dikenal dengan sebutan nocturnal enuresis adalah kondisi umum yang terjadi pada banyak anak (juga terkadang terjadi pada orang dewasa). Sekitar 10 % anak - anak berusia 5 tahun masih membasahi tempat tidur mereka hampir setiap malam. Jika anak Anda memiliki kebiasaan mengompol kemungkinan dapat membuat Anda sebagai orang tua frustasi. Anak Anda pun mungkin akan merasa bersalah, takut, malu dan sedih.

Mengompol sesungguhnya bukanlah kesalahan mereka, untuk itu sebaiknya Anda tidak langsung memarahi dan menghukum anak Anda apabila mengompol. Anda tentu tidak ingin anak Anda merasa bermasalah atas sesuatu yang tidak dapat ia kendalikan. Menyalahkan dan menghukum anak hanya akan memperburuk masalah. Lebih baik cari solusi cara menanggulangi masalah tersebut.

Image credit : chihealth.in
Mengompol bukan saja bisa terjadi di rumah, tapi bisa juga terjadi ketika anak di sekolah. Kebiasaan mengompol ini harus segera diatasi karena kalau dibiarkan dapat membuat anak merasa minder dan malu. Rasa minder, malu dan dan sedih ini dapat menyebabkan masalah - masalah baru misalnya saja anak menjadi bahan olokan teman - teman sekolahnya, merasa kurang percaya diri berada diantara teman - temannya, tidak bisa menginap di rumah saudaranya atau ikut kegiatan berkemah dengan teman - temannya. Jika menginap di rumah orang lain pun anak Anda tidurnya tidak nyenyak karena malu dan sedikit tertekan.

Bila Anda tertarik untuk untuk mengetahui beberapa alasan mengapa anak mengompol dan cara mengatasi kebiasaan tersebut, Anda bisa menyimak lebih lanjut artikel ini.

Berikut beberapa kemungkinan penyebab anak mengompol, baik di rumah maupun di sekolah :

Keuntungan dan kerugian homeschooling

Anda kini mungkin sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan homeschooling, tujuan dan legalitas atau dasar hukumnya di Indonesia seperti yang terdapat pada artikel "Mengenal homeschooling lebih dekat" dan "Homeschooling di Indonesia".

Image credit : pursuitoftitus2.com
Ada hal - hal baik dan buruk tentang homeschooling, dan bagi setiap keluarga hasilnya bervariasi tergantung pada kondisi dan metode pembelajaran yang memang sesuai dengan mereka. Sebelum mengambil keputusan menyekolahkan anak Anda, ada baiknya apabila Anda menyimak beberapa keuntungan dan kerugian homeschooling di bawah ini.

Apa saja keuntungan/ aspek positif homeschooling ?

- Semakin banyak waktu yang dihabiskan orang tua dan anak membuat jalinan / ikatan semakin kuat. Anak mendapatkan waktu yang berkualitas saat makan, bermain, belajar dengan orang tua.

- Potensi unik yang ada pada diri setiap anak dapat diarahkan dan dikembangkan dengan baik sehingga dicapai hasil yang lebih maksimal.

- Biaya pendidikan bisa disesuaikan dengan keadaan keuangan orang tua.

- Anak lebih terlindung dari pergaulan menyimpang yang mungkin didapat atau terjadi di sekolah seperti merokok, mengkonsumsi narkoba, dan pengaruh seks bebas. Pendidikan sekolah rumah dapat membantu mereka dalam jangka panjang untuk tidak terpengaruh dan jauh dari hal - hal di atas. Lingkungan yang hangat dan penuh kasih belajar di "rumah" dapat memberikan anak benteng atau dasar yang aman bagi anak ketika mereka keluar dari rumah. Dengan memiliki semua informasi di tangan, orang tua lebih yakin dan pasti bahwa anak - anak akan dapat membuat keputusan yang cerdas bagi masa depan mereka.

- Proses belajar mengajar disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi orang tua.

- Anak dapat melakukan eksplorasi hal yang diminatinya dengan lebih mandiri dan kreatif karena anak memilih pelajaran yang ingin dipelajari.

- Lebih perhatian kepada individu yakni pada satu anak saja atau beberapa anak. Perhatian yang lebih penuh pada satu anak atau kelas yang kecil tentu lebih baik dibandingkan dengan perhatian yang guru berikan di sekolah umum dimana satu orang guru harus membagi perhatiannnya kepada banyak siswa (25 - 30 anak) di kelas. Anak dapat bertanya langsung kepada "guru" dan bisa menanyakan pertanyaan lanjutan sampai anak paham materi yang ditanyakan tanpa ada batas waktu.

- Ada banyak mata pelajaran yang dapat dihubungkan oleh orang tua dalam praktek kehidupan nyata. Dengan menggunakan hal - hal tersebut anak dapat mengambil keuntungan dari dunia di sekitar kita, orang tua dapat mengajarkan hal - hal tersebut pada tempat yang tepat dan menempatkan anak dalam praktek nyata. Misalnya saja mengajarkan tentang sejarah dengan melakukan kunjungan atau tur ke museum, atau berkunjung ke perpustakaan saat waktu istirahat santai, merupakan hal yang menyenangkan sekaligus mendidik pada saat yang sama.

Homeschooling di Indonesia

Kemunculan homeschooling terjadi di Amerika serikat sekitar tahun 1960-an yang dipelopori oleh John Caldwell Holt. Dasar pemikiran Holt yang melandasi homeschooling adalah adanya misi pembebasan untuk berpikir instruktif seperti yang dikembangkan lewat sekolah. Seiring berjalannya waktu homeschooling di Amerika Serikat semakin marak dan semakin meluas di belahan dunia lain seperti Eropa dan Asia.

Homeschooling di Indonesia sendiri mulai marak pada tahun 2005. Kak Seto, tokoh pendidikan anak Indonesia dalam bukunya yang berjudul “Homeschooling keluarga Kak Seto” menyebutkan bahwa Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, Buya Hamka dan KH. Agus Salim adalah para tokoh tokoh nasional yang tumbuh dan berkembang lewat homeschooling.

Banyak orang tua yang meragukan atau mempertanyakan legalitas proses pendidikan alternatif selain sekolah umum ini. Meskipun begitu jumlah praktisi homeschooling ternyata semakin bertambah setiap tahunnya. Hal ini bisa dilihat dari menjamurnya bermacam lembaga, komunitas dan sekolah - sekolah dengan embel - embel homeschooling di kota - kota besar di Indonesia.

Image credit : ourdropbox.wordpress.com

Bagaimana dasar hukum / legalitas homeschooling di Indonesia ?

Sistem pendidikan alternatif ini keberadaannya sah dan diakui, serta sederajat dengan sekolah formal menurut hukum Indonesia. Pada UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia Pasal 31 Ayat (1) berbunyi "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan". Pada Ayat (2) berbunyi "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya".

Keberadaan homeschooling telah diatur juga dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan nasional No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan nasional pasal 27 ayat (1) yang berbunyi "Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri". 

Sementara pada ayat (2) berbunyi "Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan".

Dan pada ayat (10) berbunyi "Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri". Pemerintah tidak mengatur standar isi dan proses pelayanan informal kecuali standar penilaian apabila akan disetarakan dengan pendidikan jalur formal dan nonformal sebagaimana yang dinyatakan pada UU No.20/23, pasal 27 ayat (2).

Pada tanggal 10 Januari 2007 juga telah ditandatangani kesepakatan kerjasama Nomor: 02/E/TR/2007 dan Nomor: 001/I/DK/AP/07 antara Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas (PLS Depdiknas) dengan Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (ASAHPENA). Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Ace Suryadi, Ph. D (Dirjen PLS Depdiknas) dan Dr. Seto Mulyadi (Ketua Umum ASAHPENA). Kesepakatan ini meningkatkan pengakuan dan eksistensi Homeschooling di Indonesia, karena Komunitas Sekolah Rumah diakui sebagai satuan pendidikan kesetaraan.


Bagaimana sistem pembelajarannya ?