Stimulasi musik pada janin

Masa kanak - kanak adalah periode yang menyenangkan dan menantang dalam kehidupan, dengan pengalaman baru yang didapat setiap hari anak belajar dan tumbuh. Masa ini adalah waktu yang paling penting untuk membangun pondasi fisik, mental dan emosional yang akan mendukung anak selama sisa hidupnya. Semua orang tua pasti selalu berusaha memberikan modal terbaik kepada anak yang berguna untuk membangun kehidupan yang sukses di masa mendatang. 

Image credit : learnharmonicaonline.com
 Pemberian stimulasi atau kegiatan merangsang sangat diperlukan dilakukan orang tua secara memadai agar anak tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimilikinya. Ada berbagai macam stimulasi yang bisa orang tua berikan kepada buah hati tercinta. Salah satunya adalah stimulasi yang bermanfaat bagi kecerdasan otaknya dan hal ini bisa dilakukan melalui musik. 

10 Tips manajemen waktu antara anak, keluarga dan pekerjaan untuk wanita karir

Membagi waktu dengan baik antara anak, keluarga dan pekerjaan bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh seorang wanita karir. Pilihan yang dipilih menuntutnya untuk mampu menghargai waktu, membagi waktu yang berkualitas dan menjalankan peran secara seimbang antara keluarga dan lingkungan pekerjaan. 

 Tidak adanya keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan kegiatan profesional dapat menyebabkan salah satunya berakhir dengan kegagalan. Kegagalan dalam meraih posisi tertinggi di perusahaan tempat bekerja atau kegagalan dalam membina rumah tangga / menelantarkan suami dan anak-anak. Setiap orang memiliki waktu yang sama dalam satu hari yakni 24 jam. 
Image credit : memocentric.com
Dengan banyaknya tugas dan fungsi yang harus dijalankan dalam satu hari, maka seorang wanita karir diharapkan untuk mampu membagi waktunya yang berkualitas dengan hati-hati. Bila Anda adalah seorang wanita karir yang sedang berusaha untuk menyeimbangkan kehidupan Anda antara anak, keluarga dan pekerjaan Anda, sebaiknya simak lebih lanjut artikel ini.

Cara mengajarkan anak berjalan

Pada umumnya bayi mulai bisa berjalan antara usia 11 sampai 18 bulan. Cukup banyak orang tua yang merasa cemas dan membandingkan anak mereka dengan anak - anak lain yang berusia sebaya ketika bayi mereka yang berusia satu tahun belum menunjukkan tanda - tanda mampu berjalan. 

 Hal ini sebenarnya tidak perlu dirisaukan karena pada dasarnya, selama sudah dipastikan bahwa tidak ada gangguan saraf atau kelainan otot, anak Anda pasti akan bisa berjalan. Yang penting diingat adalah setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda - beda.

Image credit : ayushveda.com
Bila anak Anda sudah berusia satu tahun dan belum bisa berjalan, mungkin memang anak Anda belum siap untuk melakukannya. Kemungkinan lainnya adalah karena anak tidak mendapat ruang gerak yang luas dan kebebasan untuk memaksimalkan berbagai kemampuannya. Kurangnya pemberian stimulasi pada anak untuk aktif bergerak ini misalnya karena ia terlalu banyak digendong atau berada di kereta bayinya sehingga menyebabkan keterlambatan. 

 Saat bayi Anda akan siap untuk mulai belajar berjalan, maka dengan menggunakan kekuatan otot kaki dan lengannya, anak Anda sekarang sudah mulai terampil meraih perabotan dan menarik tubuhnya ke posisi berdiri. Terkadang anak akan mampu berdiri selama beberapa detik tanpa bantuan, kemudian mampu menurunkan badannya ke posisi duduk kembali dengan cara berpegangan pada perabot rumah. 

 Bersiaplah karena sekarang anak Anak Anda akan mulai menjelajahi ruangan - ruangan di rumah. Disamping dibutuhkan kesabaran dalam membimbing si kecil belajar berjalan, Anda pun perlu mengetahui beberapa teknik dasar dalam membantunya mengembangkan keterampilan berjalannya. 

 Berikut beberapa tips yang Anda perlukan dalam mengajarkan anak belajar berjalan : 

Penyebab, cara mengatasi dan mencegah tantrum pada anak

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh orang tua yang memiliki anak-anak prasekolah adalah temper tantrum. Tidak peduli tempat, anak-anak terkadang membuat ulah di rumah dan di tempat umum seperti di pinggir jalan, toko dan restoran. 

Temper tantrum adalah luapan emosi secara tiba-tiba yang tidak terkontrol. Pada umumnya hal ini dilakukan anak-anak yang berumur 2 sampai 3 tahun dan akan mulai menurun ketika umur anak menginjak 4 tahun. Sebagai orang tua Anda tentu merasa kewalahan dan kehabisan tenaga ketika mencoba menenangkan anak Anda yang mengamuk. 

Terkadang perasaan malu juga muncul ketika anak membuat ulah di jalan atau tempat keramaian dan tiba-tiba Anda menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Tantrum harus diatasi orang tua dengan benar dan bijaksana, karena bila tidak maka anak akan menggunakan tantrum untuk memanipulasi orang tua dan orang-orang tertentu. 
Image credit : grandparents.com
Simak artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui lebih jelas mengenai tantrum pada anak. 

 Beberapa contoh perilaku tantrum adalah sebagai berikut : 
 - menendang 
- menjerit 
- menggigit 
- melemparkan barang-barang 
- memukul 
 - menghentakan kaki 
- menangis sambil berguling di jalan. 


 Penyebab tantrum : 
- Tantrum biasanya dilakukan anak sebagai cara mengekspresikan rasa marah serta kecewa karena keinginan yang tidak terpenuhi 
- anak merasa bosan 
 - anak merasa lapar 
- anak merasa lelah dan mengantuk 
- karena keterbatasan bahasa, balita menyampaikan emosinya lewat sikap tantrumnya karena kesulitan mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata 
- anak yang sangat aktif sekali dan orang tua berusaha menertibkan kelakuannya agar menjadi anak yang sopan - anak yang terbiasa dimanja dan 
 - anak yang tidak pernah diberitahu perilaku mana yang baik dan buruk. 


 Cara mengatasi tantrum pada anak : 

Cara membimbing dan mengatasi anak hiperaktif

Memiliki anak-anak yang hiperaktif adalah tantangan bagi para orang tuanya. Anak hiperaktif membutuhkan lebih banyak perhatian, disiplin dan juga sikap konsisten dari orang tuanya. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui tips membimbing dan mengatasi anak hiperaktif.
Image credit : colourbox.com

 Cara membimbing dan mengatasi anak hiperaktif : 

 - Orang tua bisa membawa anak untuk terapi perilaku ke psikiater anak untuk membantunya mengontrol sikap hiperaktifnya. Bila bimbingan dan terapi tidak berhasil, maka anak bisa mulai mengkonsumsi obat sehingga kondisi hiperaktifnya bisa berkurang. 

 - Orang tua sebaiknya lebih banyak meluangkan waktu dengan anak untuk dapat melakukan aktivitas dengan cara yang tenang dan melatih konsentrasinya, misal dengan membantu anak menyusun puzzle sampai selesai atau membantu mewarnai gambar.