Banyak orang tua yang memiliki anak kecil mengeluhkan tingkah laku anak-anak mereka yang aktif. Dari pagi hari sejak bangun tidur sampai malam hari menjelang waktunya tidur anak-anak tidak bisa diam dan selalu bergerak tanpa mengenal lelah.
Anak-anak yang bertingkah laku aktif sebenarnya sangatlah wajar, akan tetapi ada beberapa anak yang aktivitas geraknya berlebihan, sulit diatur, nakal dan suka membuat onar. Kalau sudah seperti ini biasanya orang tua sang anak berasumsi dan langsung melabeli bahwa anak mereka adalah anak yang hiperaktif.
Image credit : cdc.gov |
Bila dilihat sekilas memang sulit untuk membedakan antara anak yang aktif dan hiperaktif. Hal ini dikarenakan pada dasarnya masa kanak-kanak adalah masa dimana anak belajar mengenal lingkungannya melalui berbagai macam aktivitas gerak. Tapi sesungguhnya ada beberapa hal yang membedakan antara anak aktif "normal" dan hiperaktif. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai anak aktif, anak hiperaktif dan cara mengatasi anak hiperaktif, simak lebih lanjut penjelasan di bawah ini.
Anak aktif adalah anak yang memiliki kelebihan energi dan memiliki aktivitas gerak lebih tinggi dibandingkan anak-anak lainnya. Otaknya normal tanpa gangguan.
Anak hiperaktif adalah anak yang memiliki gangguan tingkah laku yang disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal. Hiperaktif dikenal juga dengan sebutan “Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD). Penyebab lainnya adalah kondisi gangguan di kepala misalnya pernah jatuh atau kepala terbentur dengan keras, gegar otak, pengaruh lingkungan, dan temperamen bawaan sejak anak lahir. Perilaku anak sangat aktif melewati batas kewajaran. Ia tidak mampu mengontrol emosi dan aktivitas geraknya.
Berikut adalah ciri - ciri anak aktif :
- Fokus.
Ketika melakukan suatu aktivitas misalnya merangkai puzzle anak bisa berkonsentrasi dam menyelesaikannya dengan baik secara tenang.
- Beristirahat ketika lelah. Anak berhenti melakukan aktivitas ketika merasa lelah dan segera beristirahat.
- Penurut dan mau berbagi.
- Mematuhi apa yang dikatakan orang tua misalnya untuk menjaga mainannya, bukan merusaknya.
- Memiliki kesabaran dan tidak suka usil mengganggu orang lain.
- Bisa bermain dengan tenang dan jika berbicara suaranya tidak keras.
Berikut adalah ciri-ciri anak hiperaktif :
- Tidak fokus dan tidak mampu menyelesaikan tugas yng diberikan atau permainannya.
Anak tidak bisa konsentrasi dan cepat merasa bosan dalam bermain, misalnya saat bermain lego belum selesai merangkainya anak sudah berpindah pada permainan lainnya.
- Tidak mengenal lelah dan suka melakukan gerakan tanpa tujuan yang jelas.
Selalu saja ada hal yang membuatnya bergerak, misalnya berlompat dari atas kursi ke kursi lainnya, menggoyangkan kaki di bawah meja, berguling dan memanjat di tempat yang bukan selayaknya, mengangkat kedua tangan ke atas dan berlari keliling rumah dan mengepakan "sayap" seperti burung atau pesawat. Mengetuk meja dengan peralatan makan saat di meja makan dan jarang mengantuk atau sedikit tidur.
Tulisan di atas hanyalah kutipan saja, silahkan baca artikel saya selengkapnya di
Pusat Terapi dan Tumbuh Kembang Anak Rumah Sahabat Yogyakarta melayani terapi autism, terlambat bicara, ADHD, Down syndrom, musik, renang dengan terapi terpadu, speech terapi, sensori integrasi, terapi perilaku, fisioterapi dll. untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi Rumah Sahabat phone 0274 8267882
ReplyDeletemakasih bunda infonya?
ReplyDeleteSama2 .. terima kasih sudah mampir ke blog saya ya.
ReplyDeletesemoga anak kita semua sehat dan menjadi orang yang sesuai dengan harapan orang tua :)
ReplyDelete