Pada umumnya setiap bayi dan anak
pasti pernah mengalami muntah yang terkadang membuat orang tua menjadi cemas.
Muntah adalah pengeluaran isi lambung secara paksa melalui mulut akibat adanya
kontraksi otot-otot perut yang kuat. Tapi sesungguhnya muntah adalah hal yang
cukup normal dan tidak perlu dikhawatirkan bila terjadi selama satu hari
lamanya.
Muntah menjadi hal yang
mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai apabila bayi/anak sering muntah, muntah
darah dan muntah yang terjadi berulang kali dalam jangka waktu lebih dari dua
hari. Hal ini dikarenakan adanya bahaya dehidrasi yang dapat diderita bayi dan
anak apabila tubuhnya secara terus menerus kekurangan cairan. Selain itu bila
sering muntah dan muntah berlangsung lebih dari dua hari lamanya, bisa jadi
muntahnya bayi dan anak ini adalah pertanda adanya penyakit yang serius.
Beberapa kemungkinan penyebab bayi dan anak muntah :
- Virus (biasanya terjadi pada
kasus dimana bayi atau anak muntah secara tiba-tiba)
- Adanya gangguan pada sistem
pencernaan
- Alergi terhadap suatu jenis
makanan tertentu
- Terlalu banyak udara di lambung
- Mengenal suatu jenis tekstur
dan rasa makanan yang baru dikenal
- Keracunan makanan
- Luka di bagian kepala
- Mabuk kendaraan (misalnya
ketika melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan)
- Pilek dan batuk
Image credit : 101squadron.com |
Cara mengatasi bayi dan anak yang muntah :
- Usahakan untuk tetap tenang dan
tidak panik.
- Ketika berada di tempat tidur,
posisikan tubuh anak dalam keadaan miring ke sebelah kiri atau kanannya. Hal
ini untuk mencegah bayi dan anak tersedak muntahnya atau isi perut yang
dikeluarkan oleh mulut masuk ke saluran pernapasannya, terutama paru-parunya.
- Bila bayi dan anak muntah dalam
kondisi duduk atau berdiri segera tundukkan kepalanya dan biarkan ia
menuntaskan muntahnya. Jangan lupa untuk mersihkan mulut anak dan bagian tubuh
lain yang terkena muntahannya dengan handuk kecil yang lembab.
- Setiap kali anak selesai
muntah, bantu ia berkumur dengan air putih yang berfungsi untuk membersihkan
mulut dan menghilangkan rasa asam di mulutnya. Sementara pada anak bayi yang
masih belum bisa berkumur, orang tua bisa memberikan beberapa sendok air putih
ke bayi untuk diminum.
- Pada umumnya muntah tidak
menular, terkecuali muntah yang disebabkan oleh virus. Muntah yang disebabkan
oleh virus dapat menular atau berpindah melalui kontak tangan dan kontak benda
dengan penderita. Misalnya saja bayi atau anak lain menggunakan benda yang sama
digunakan oleh penderita.
Agar hal ini tidak terjadi, untuk
sementara sebaiknya sampai si kecil sembuh pisahkan ia dari anak-anak lainnya.
Terutama mereka yang berusia dibawah usia 2 tahun karena masih sangat rentan
dan mudah tertular. Jangan lupa juga untuk tidak berbagi mainan dengan anak
lain ketika si kecil masih sakit dan sebaiknya tidak lupa untuk selalu mencuci
mainan anak terutama mainan yang biasa digigit atau dimasukkan ke dalam
mulutnya.
- Bayi dan anak yang mengalami
muntah harus mendapatkan banyak istirahat.
- Untuk menggantikan cairan yang
telah hilang dan mencegah bayi dan anak mengalami kekurangan cairan
(dehidrasi), pastikan mereka mendapatkan jumlah cairan yang mencukupi.
Pemberian cairan seperti air dan kaldu atau sup bening sebaiknya dilakukan
sedikit demi sedikit tetapi sering agar perut bayi dan anak dapat mentolerir
jumlah cairan yang masuk. Tingkatkan jumlah cairan untuk bayi dan anak apabila
keadaannya mulai membaik dan frekuensi muntah semakin berkurang.
- Makanan dengan kuah bersantan,
minuman mengandung soda, dan jus buah yang memiliki rasa asam tidak disarankan
untuk diberikan karena dapat memicu rasa mual dan muntah bayi dan anak.
- Bila bayi masih menyusui
berikan ASI (Air Susu Ibu). Sementara untuk penderita yang masih bayi dan
mengkonsumsi susu formula biasanya dokter menyarankan untuk memberikan susu
formula yang agak encer atau memberikan oralit.
- Untuk sementara hindari
memberikan bayi dan anak makanan yang memiliki tekstur agak keras atau sulit
dicerna seperti nasi. Sebaiknya berikan makanan yang tidak harus dikunyah dan
yang memiliki tekstur lunak seperti bubur dan agar-agar.
- Sebaiknya tidak memberikan obat
muntah secara sembarang atau tanpa resep dari dokter.
- Bila bayi muntah setelah makan
suatu jenis makanan tertentu atau makanan dengan tesktur dan rasa yang baru
saja dikenalnya, sebaiknya hentikan pemberian makanan tersebut dahulu.
Periksakan ke dokter anak untuk mengetahui lebih pasti mengenai adanya
kemungkinan bayi menderita alergi makanan tersebut atau tidak.
- Bila muntah terjadi lebih dari
dua hari, bawa segera anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya
dokter akan memberikan obat untuk mengurangi frekuensi muntah dan mencari tahu
penyebab muntahnya.
- Pada muntah yang terjadi karena
bayi atau anak keracunan makanan, muntahnya ini sebenarnya adalah upaya
pengeluaran racun yang terdapat di lambungnya. Selain muntah, penderita
terkadang juga mengalami diare dan bercak/bentol merah yang gatal di seluruh
tubuh.
Perlu pemeriksaan lebih lanjut
oleh dokter anak untuk mengatasi muntah dan mencari penyebab muntah, diare dan
bercak gatal di seluruh tubuh bayi dan anak. Selain mencari penyebabnya, dokter
biasanya memberikan obat yang dapat diminum untuk mengurangi frekuensi muntah,
anti alergi dan salep untuk mengobati bercak/bentol merah yang gatal.
- Muntah bisa juga terjadi pada
kasus bayi dan anak yang menderita alergi suatu jenis makanan tertentu atau
susu formula. Ada baiknya bagi
orang tua untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak sebelum
memberikan susu formula ke bayi.
- Muntah karena batuk pada
umumnya juga terjadi ketika bayi dan anak juga menderita pilek. Refleks
muntah dapat timbul ketika anak batuk
dengan hebatnya dan karena rasa mual yang disebabkan banyaknya dahak yang
tertelan ke dalam lambung. Terkadang dahak atau lendir yang berada di dalam
lambung bayi dan anak ikut keluar bersama muntahnya.
- Untuk mengatasi anak mengalami
mabuk kendaraan Anda bisa memberikan permen segar dengan rasa jeruk atau mentol
yang dapat menghilangkan rasa mual anak. Pastikan perut anak sudah terisi
(tidak dalam keadaan kosong) sebelum memulai perjalanan jauh dan sebaiknya
selalu sedia makanan ringan menyehatkan saat bepergian jauh untuk si kecil.
Bila perlu sesekali biarkan udara segar
mengalir ke dalam mobil dengan cara membuka sedikit kaca jendela mobil.
- Gumoh pada bayi terkadang
diartikan muntah oleh sebagian ibu, terutama ibu muda atau wanita yang baru
saja menjadi ibu. Sesungguhnya ada perbedaan antara gumoh dan muntah.
Gumoh pada bayi adalah hal yang
wajar terjadi dan tidak berbahaya. Sementara muntah pada bayi yang terjadi
dengan cara pengeluaran isi lambung secara paksa melalui mulut akibat kontraksi
otot perut yang kuat, bisa jadi merupakan indikasi adanya gangguan kesehatan
yang perlu ditangani dengan serius.
Tulisan di atas hanyalah kutipan saja, silahkan baca artikel saya selengkapnya di