Penyebab, gangguan kesehatan, cara mencegah dan mengatasi peyang pada bayi

Setelah seorang ibu melahirkan, biasanya sering mendapat nasihat agar mengubah-ubah posisi tidur bayi yang baru dilahirkannya. Alasan utamanya agar kepala si bayi tidak peyang karena tidur terlentang terus-menerus.

Bahkan, ada pula yang menyarankan untuk membeli bantal bayi yang berisi beras dan kulit kacang hijau yang sudah diolah. Hal ini dikarenakan selain "isi bantal" yang bergeser ketika bayi bergerak dapat memberikan pijatan pada kepala bayi, bantal khusus ini juga dapat membentuk kepala bayi menjadi bulat sempurna secara alami.

Penyebab kepala bayi peyang :

1. Craniosynostosis yang merupakan sebuah keadaan medis dimana pembentukan antara tulang tengkorak kepala pada bayi terbentuk secara prematur. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada bentuk tulang tengkorak kepala bayi. Apabila Craniosynostosis merupakan penyebab peyang pada kepala Anda, segera lakukan tindakan medis karena hal ini berbahaya, yakni dapat menyebabkan penekanan pada otak bayi Anda.

2. Selama proses kelahiran kepala bayi Anda dengan kondisi tulang tengkoraknya yang belum kokoh atau rapuh, melalui terowongan sempit pada tulang panggul sehingga bentuknya berubah. Kepala bayi biasanya akan kembali berbentuk bulat normal dalam waktu sekitar enam minggu setelah kelahiran. Tapi terkadang kepala bayi tidak kembali ke bentuk normal dan bentuk kepala di bagian belakang atau sisi kepalanya berbentuk rata. Kondisi Kepala bayi berbentuk asimetris atau tidak rata ini dikenal dengan istilah deformational plagiocephaly atau flat head syndrome.

3. dr. Eric Gultom, SpA dari bagian perinatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo menyatakan bahwa kepala bayi baru lahir belum menyatu tulang-tulangnya, jaringan-jaringannya belum tumbuh, masih longgar, dan banyak air. Hingga, bila ada tekanan pada satu sisi yang signifikan dan terus-menerus, menyebabkan kepalanya jadi peyang. Tapi begitu tekanan pada satu sisi ini hilang, peyangnya juga hilang karena tengkoraknya masih berkembang dan tumbuh. Jadi masih banyak pertumbuhan yang akan terjadi seperti daging, kulit, otak, dan tulang kepalanya, hingga peyangnya bisa hilang dan kepala jadi bagus kembali.

4. Lebih lanjut dr. Eric Gultom, SpA juga menerangkan bahwa faktor keturunan dapat menyebabkan kepala si kecil peyang. Misalnya salah satu orang tua si anak memiliki kepala bagian belakang yang datar atau tidak bulat. Kondisi ini biasanya menyebabkan kecemasan dan kepanikan pada orang tua yang kurang memahami hal ini.


Bentuk kepala bayi Anda masih akan terus berubah sampai usia 18 bulan. Hal ini karena sambungan antar tulang-tulang tengkorak yang terdiri dari tulang rawan dan ubun-ubun baru mulai mengeras di usia 9 bulan dan menutup sempurna pada usia 18 bulan. Apabila bayi Anda masih dalam kurun waktu usia ini, artinya Anda masih memiliki kesempatan untuk melakukan koreksi terhadap bentuk kepala bayi Anda yang tampak rata atau peyang.

Apabila tidak dikoreksi bentuk kepala peyang diduga dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan dan mempengaruhi penampilan fisik kepala si kecil kelak. Oleh karena itu sebaiknya Anda melakukan pencegahan dan penanganan pada bayi Anda sedini mungkin, sehingga fisiknya kelak bisa berkembang dengan baik dan sempurna.

Image credit : dailytelegraph.com.au
Gangguan kesehatan yang kemungkinan timbul :

Kondisi Kepala bayi berbentuk asimetris atau peyang diduga dapat menyebabkan infeksi telinga, menurut penelitian terakhir. Teorinya perubahan bentuk kepala ini dapat menekan saluran eustasia yang menghubungkan bagian telinga tengah dengan nasopharynx. Masalah akan timbul jika saluran ini tidak dapat mengeluarkan cairan dari telinga tengah, sehinga akan terjadi pengumpulan bakteri dan inilah yang memicu terjadinya infeksi telinga.

Cara mencegah dan mengatasi agar kepala bayi Anda tidak peyang :

1. Sebaiknya tetap tidurkan bayi Anda dalam posisi terlentang karena hal itu efektif mencegah resiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Menurut penelitian SIDS banyak terjadi pada bayi yang suka tidur tengkurap, kemungkinan kematian disebabkan karena bayi tersedak atau tercekik saluran nafasnya sehingga napasnya berhenti. Bayi boleh tidur tengkurap asalkan tetap dalam pengawasan Anda dan pastikan disekitar bayi Anda jangan sampai ada yang mengganggu atau menghalangi jalan pernafasannya.

2. Bayi yang berusia kurang dari 3 bulan, pada umumnya posisi tidurnya hanya dalam keadaan terlentang saja, karena memang kemampuan motoriknya masih terbatas. Anda bisa mengubah posisinya tidur bayi Anda dengan memiringkan ke kanan atau kiri dan ditengkurapkan. Sekali lagi, bayi boleh tidur tengkurap asalkan tetap diawasi oleh Anda untuk mencegah bayi tersedak atau tercekiknya saluran pernafasan.

Tulisan di atas hanyalah kutipan saja, silahkan baca artikel saya selengkapnya di

1 comment:

  1. Terimakasih gan,, informasinya sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan

    ReplyDelete

No spam comments! .