Percaya diri adalah pondasi diri yang penting bagi kehidupan sosial dan kesehatan mental seorang anak. Rasa percaya diri yang dimiliki seorang anak merupakan kunci kesuksesan di masa mendatang. Hal ini dikarenakan percaya diri dapat berperan besar dalam membentuk pola pikir seseorang yang mempengaruhinya untuk bertindak. Dengan demikian akan memudahkan anak untuk bergaul, berani menampilkan potensi diri mereka dengan penuh percaya diri yang dapat berujung pada keberhasilannya kelak sebagai orang dewasa.
Untuk itu sangatlah disayangkan apabila seorang anak memiliki sifat pemalu. Kurang percaya diri, sifat pemalu dan minder yang dimiliki seorang anak dapat membuatnya tidak menunjukkan bakat terpendam yang dimilikinya atau potensi anak menjadi tidak tergali seluruhnya. Orang lain juga tidak bisa melihat kemampuan dirinya secara penuh karena anak tersebut menarik dirinya dari pergaulan dan kesempatan sukses yang mungkin dapat diraih terlewatkan atau terabaikan begitu saja.
Contoh kasus sebut saja seorang anak yang malu dan menangis saat harus tampil di acara pentas seni bersama teman - temannya. Semua teman sekelasnya mampu menampilkan kemampuan mereka di atas panggung di hadapan banyak orang seperti bernyanyi, menari atau membaca puisi sementara anak tersebut malah memilih untuk bersembunyi di balik layar atau menangis sambil mencari orang tuanya.
Atau kasus lain anak pemalu yang lebih suka menyendiri daripada bermain dengan teman - teman sekelasnya. Karena pendiam dan tidak mau bergabung dengan teman lainnya, menyebabkan anak pemalu tidak punya teman di sekolah.
Jangan biarkan sifat pemalu ini terbawa sampai anak beranjak besar, karena seiring usianya maka akan semakin sulit pula penanganannya. Apabila Anda adalah orang tua yang memiliki anak yang pemalu dan tidak memiliki rasa percaya diri seperti kasus di atas, simak lebih lanjut artikel ini yang akan membahas beberapa kemungkinan faktor penyebab dan tips yang sebaiknya orang tua ketahui untuk mengatasi sifat pemalu anak untuk membuatnya lebih berani dan penuh percaya diri.
Image credit : worldonews.com |
Beberapa kemungkinan faktor penyebab anak memiliki sifat pemalu :
1. Karakter bawaan.
Sebagian pendapat mengatakan bahwa sifat pemalu adalah karakter bawaan sejak lahir. Hal ini terlihat misalnya saja seorang bayi yang ramah banyak tersenyum ketika berinteraksi dengan orang lain yang baru dikenal. Sedangkan bayi lain ada yang langsung menangis ketika bertemu atau akan digendong oleh orang yang baru dikenal.
2. Akibat yang terjadi karena kondisi tertentu.
Pendapat lain juga banyak yang mengatakan sifat pemalu adalah respon yang didapat karena adanya suatu kondisi tertentu. Misalnya saja karena pola asuh yang keliru, lingkungan sosial yang tidak nyaman bagi anak untuk berinteraksi, anak pernah mendapat pengalaman buruk dan lain sebagainya.
- Pola asuh awal yang keliru.
Rasa malu kemungkinan bisa terjadi karena pola pengasuhan awal yang salah ketika anak masih bayi terutama di dua tahun usia pertamanya. Hal ini karena otak bayi saat itu berkembang dengan sangat cepat dan ini adalah saat bayi mengembangkan pola mengasosiasikan sesuatu.
Misalnya bayi yang sering berada dalam gendongan, atau orang tua yang segera berlari memeluk anak saat bayi menangis. Bayi yang diperlakukan seperti ini akan menjadi bayi manja dan merasa dicintai. Perasaan dicintai tentu saja baik bagi anak, tapi apabila diberikan dengan cara berlebihan seperti memperlakukan anak sebagai raja yang selalu dilayani setiap saat, menanggapi dengan cepat setiap anak menangis dan banyak memberikan pujian yang berlebihan juga tidak terlalu baik.
Anak yang selalu dimanja saat sendirian tanpa orang tua akan merasa kehilangan pegangan dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Sementara anak yang sejak bayi tidak selalu dimanja tidak merasa takut dan mampu mengatasi rasa sendirian dan tetap mampu menampilkan kemampuan dirinya dengan penuh.
Tulisan di atas hanyalah kutipan saja, silahkan baca artikel saya selengkapnya di
http://informasitips.com/alasan-anak-pemalu
kalau orang yang sudah beranjak dewasa seperti aku, gimana mbak solusinya:-)
ReplyDelete*peace*
Perbanyak bersosialisasi. Gabung ke banyak organisasi dan usahakan tidak menolak kalo diundang datang ke suatu acara :-)
ReplyDeleteiya mbak:-) *salam kaangen dari Samarinda. Rumahnya semoga cepat jadi dan banyak membawa rezeki dan keberuntungan ya mbak^^
ReplyDeletenenek saya (mertuanya om) itu punya kebun mbak di daerah agak pinggiran Samarinda. Pas nginep malam2 di sana. subhanallah bagus banget bintang2nya. terang benderang dan waktu itu puasa pertama. nggak apa-apa di gigit nyamuk yang penting suasananya itu nah mbak yang "sesuatu" sekali^^
Amin ya rabbal alamin..terima kasih banyak doanya ya Septy :-)
ReplyDelete