Teknik perlekatan dan posisi yang disarankan menyusui bayi

Mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) merupakan hak setiap bayi dari sejak lahir sampai minimal 6 bulan usia pertamanya. ASI bisa terus diberikan sampai usia anak 2 - 3 tahun sambil diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). ASI adalah hal yang terbaik bagi bayi Anda karena kandungan gizinya yang dapat memberikan perlindungan kepada bayi dari berbagai macam penyakit. Selain itu proses menyusui dapat mempererat ikatan batin yang kuat antara Anda dengan bayi.

Ada berbagai macam posisi menyusui yang baik untuk diketahui oleh para ibu. Hal ini penting karena berkaitan dengan kenyamanan yang didapat baik oleh ibu maupun bayi. Posisi menyusui yang baik dapat menjaga kesehatan puting susu, menghindarkan luka lecet pada puting sehingga memungkinkan bayi menyusu secara efisien.

Di minggu - minggu awal setelah kelahiran si kecil, terutama pada ibu yang baru saja melahirkan anak pertamanya, proses menyusui mungkin terlihat agak rumit. Bila tidak diketahui teknik dasar perlekatan / latch-on yang tepat maka akan menyebabkan ibu merasa tidak nyaman karena puting susunya luka yang menyebabkan rasa takut untuk menyusui, sehingga proses memberikan ASI berhenti dan bayi tidak mendapatkan haknya. Semua ini tentu bisa diatasi dengan pengetahuan teknik perlekatan yang benar dan sedikit persiapan yang dapat membantu Anda untuk merasa lebih nyaman.
Image credit : sanitarian.net

Berikut teknik dasar perlekatan menyusui bayi :

1. Letakan bayi dekat perut dan payudara Anda.

2. Posisikan diri Anda dengan santai, misalnya dalam posisi duduk di kursi Anda bisa menggunakan bantal bantuan untuk penyangga tangan dan kaki Anda. Usahakan kaki Anda tidak menggantung dan punggung bersandar pada sandaran kursi. Bila diperlukan Anda bisa gunakan bantal biasa atau bantal menyusui (nursing pillow) yang bisa diletakkan di bawah tubuh bayi untuk mengangkat/menyangga badan bayi sejajar dengan posisi payudara Anda. Jangan sampai Anda harus membungkuk ketika menyusui.

3. Sangga punggung / bahu belakang bayi dengan satu lengan, dan pastikan kepalanya terletak pada lengkung siku lengan Anda dan tahan bokongnya dengan telapak tangan.

4. Satu tangan bayi letakkan di belakang tubuh Anda dan yang satu lagi berada di depan.

5. Posisikan tubuh bayi dengan perut bayi menempel pada badan Anda dan kepalanya menghadap ke payudara.

6. Pastikan lengan dan telinga bayi berada pada satu garis lurus (jangan membelokkan kepala bayi).

7. Posisikan mulut dan hidung bayi menghadap payudara Anda.

8. Beri rangsangan kepada bayi untuk membuka mulutnya dengan cara menyentuhkan puting Anda ke pipinya atau dengan menyentuh ujung bibir bayi dengan jari kelingking Anda.

9.Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui, kemudian oleskan pada puting dan di sekitar areola payudara. Cara ini dilakukan sebagai desinfektan dan untuk menjaga kelembaban puting susu.

10. Setelah bayi membuka mulutnya dengan lebar, segera dekatkan kepala bayi ke payudara Anda dan puting serta areola ( lingkaran berwarna lebih gelap dari payudara disekitar puting) dimasukkan ke mulut bayi. Pastikan sebagian areola masuk ke mulut bayi, puting Anda berada di langit - langit mulutnya, sehingga lidah bayi menekan ASI untuk keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola payudara. Anda juga bisa memegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah.

11. Posisi dagu dan hidungnya menghadap payudara dan mungkin bersentuhan dengan payudara Anda. Jangan khawatir karena bayi tetap bisa bernapas dalam posisi ini. Bila bayi merasa tidak nyaman dengan posisi menyusui karena tidak bisa bernapas tentu bayi akan melepaskan isapannya. Bila Anda merasa hidung bayi tertutup penuh dengan payudara Anda, ganti posisi dengan mengarahkan kaki dan badan bayi untuk lebih dekat atau angkat sedikit payudara Anda, bukan memencet areola dengan jari-jari Anda. Jangan lupa untuk menatap bayi dengan penuh kasih sayang selama proses menyusui, nikmatilah momen indah ini.

12. Bila puting susu terasa sakit, lepaskan bayi dari payudara dan posisikan kembali. Puting susu yang terasa sakit disebabkan karena perlekatan atau posisi menyusui yang salah sehingga bayi hanya menghisap puting susu saja. Hal ini akan mengakibatkan puting Anda lecet dan bayi tidak mendapatkan cukup ASI. Lepaskan isapan bayi dengan cara memasukkan jari kelingking Anda ke mulut bayi melalui ujung mulutnya atau menekan dagu bayi ke arah bawah.



Tulisan di atas hanyalah kutipan saja, silahkan baca artikel saya selengkapnya di





No comments:

Post a Comment

No spam comments! .