Kembali bekerja ke kantor setelah cuti melahirkan (umumnya tiga bulan) di rumah adalah masalah berat yang harus diatasi oleh kebanyakan ibu pekerja. Hal ini dikarenakan para wanita yang baru saja menjadi ibu tentu memiliki kesadaran akan pentingnya memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif selama 6 bulan kepada buah hati tercinta.
ASI adalah pilihan terbaik dibandingkan susu formula karena kandungan gizi yang ada pada ASI sempurna, oleh karena itu sangat penting bagi proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain pemberian ASI dapat mempererat jalinan kasih antara seorang ibu dengan bayinya, ASI juga memiliki zat-zat yang berguna bagi perkembangan kecerdasan dan zat kekebalan yang dapat mencegah anak terserang dari berbagai macam penyakit.
Manfaat ASI bukan hanya dirasakan oleh anak, tapi juga oleh para Ibu. Pemberian ASI dapat mempercepat proses pemulihan kesehatan setelah melahirkan, dapat menunda kehamilan dan mengurangi resiko Ibu terkena kanker payudara.
Image credit : babyworld.co.uk |
Karena adanya dilema antara ASI dan kembali bekerja, sebagian Ibu terpaksa melepaskan pekerjaannya karena lebih memilih untuk memberikan ASI ekslusif untuk anak-anaknya di rumah. Sayangnya ada sebagian Ibu yang justru memilih untuk berhenti memberikan ASI hanya karena harus kembali sibuk pada pekerjaan yang menyita waktu, dan memilih untuk memberikan susu formula sebagai pengganti ASI.
Selain niat yang sungguh-sungguh untuk hanya memberikan yang terbaik bagi anak, juga dibutuhkan lingkungan yang mendukung pemberian ASI eklusif. Beberapa faktor pendukung antara lain adalah suami atau pihak keluarga lain di rumah, fasilitas ruang laktasi dan tempat menyimpan ASI yang higienis di kantor, serta dukungan dari rekan kerja.
Kembali bekerja di kantor bukan berarti sebagai seorang Ibu Anda harus menyerah dan merelakan bayi tercinta Anda kehilangan hak untuk tidak mendapatkan ASI ekslusif 6 bulan. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan agar pemberian ASI ekslusif 6 bulan (lebih baik diberikan sampai anak Anda berusia 2 tahun bersama dengan makanan pendamping ASI) berjalan lancar seiring dengan lancarnya proses Anda kembali bekerja di kantor.
Berikut ini adalah beberapa tips sukses menyusui bagi wanita karir atau ibu pekerja :
Saat hamil sebelum cuti melahirkan :
- Saat hamil Anda bisa bergabung dengan grup atau kelas laktasi untuk mendapatkan dukungan dan pengetahuan dalam mengkombinasikan antara menyusui dan bekerja.
- Sebelum cuti hamil Anda bisa berbicara dengan atasan di kantor mengenai niat Anda untuk kembali bekerja sambil melanjutkan pemberian ASI ekslusif kepada bayi Anda.
- Cari tahu apakah kantor tempat anda bekerja menyediakan fasilitas bagi bagi Ibu menyusui seperti ruang laktasi dan apakah ada karyawati lain di kantor yang memiliki pengalaman kembali bekerja sambil tetap memberikan ASI ekslusif.
Fasilitas ruang laktasi (tempat memerah ASI) yang tertutup, nyaman serta bersih, dan kulkas yang higienis untuk menyimpan ASI sangat penting bagi Ibu menyusui di kantor. Hal ini dikarenakan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan. Memerah ASI tidak bisa dilakukan disembarang tempat, misalnya di toilet kantor untuk mencegah adanya kontaminasi pada ASI yang dihasilkan.
Pengadaan fasilitas yang memadai sesuai kemampuan perusahaan untuk Ibu menyusui di kantor adalah keharusan pada setiap tempat kerja. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan khusus mengenai pemberian ASI ekslusif yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 yang juga menjamin hak bayi untuk mendapatkan ASI secara ekslusif .
Berikut adalah kutipan dari peraturan pemerintah tersebut yang penulis kutip dari http://www.depkes.go.id/downloads/PP%20ASI.pdf
Pada bab V, tempat kerja dan tempat sarana umum, pasal 30 tertulis :
(1) Pengurus Tempat Kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus mendukung program ASI Eksklusif.
(2) Ketentuan mengenai dukungan program ASI Eksklusif di Tempat Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perusahaan antara pengusaha dan pekerja/buruh, atau melalui perjanjian kerja bersama antara serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha.
(3) Pengurus Tempat Kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui dan/atau memerah ASI sesuai dengan kondisi kemampuan perusahaan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyediaan fasilitas khusus menyusui dan/atau
memerah ASI sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.
Selanjutnya pada pasal 31 tertulis :
Tempat Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 terdiri atas:
a. perusahaan; dan
b. perkantoran milik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta.
Saat cuti melahirkan :
- Anda bisa menghubungi tempat penitipan anak dekat dengan tempat bekerja, mempertimbangkan pilihan menitipkan bayi Anda di tempat penitipan anak (bila tidak ada orang yang bisa menjaganya di rumah) sehingga Anda dapat menyusui si kecil saat waktu istirahat kantor dan segera saat jam pulang kerja.
- Pada masa-masa awal bayi biasanya akan merasa gelisah karena tidak dapat menyusu langsung pada Anda dan Anda pun merasa cemas. Hal ini wajar terjadi dan dalam beberapa hari Anda dan bayi akan mulai terbiasa.
- Persiapkan mental, tingkatkan rasa percaya diri Anda dan bertekad dengan sungguh-sungguh bahwa Anda mampu meninggalkan bayi Anda bersama orang lain (di rumah atau tempat penitipan bayi) dan bayi Anda akan baik-baik saja.
- Jangan segan meminta dukungan dan petunjuk kepada keluarga di rumah untuk bisa memberikan ASI kepada si kecil saat Anda harus kembali bekerja di kantor.
- Bayi Anda sebaiknya latihan beradaptasi meminum ASI lewat sendok atau botol susu. Sehingga saat tiba waktu Anda untuk kembali bekerja bayi Anda mulai terbiasa minum ASI lewat sendok atau botol susu.
- Anda juga bisa melakukan latihan memerah ASI langsung dari tangan atau menggunakan pompa di rumah sehingga mengetahui perkiraan waktu yang dibutuhkan ketika memerah susu di kantor.
Memerah ASI dengan tangan.
Memerah ASI dengan tangan sangatlah mudah dan tanpa biaya. Jangan lupa untuk mencuci bersih tangan Anda sebelum memerah ASI dan gunakan wadah cukup besar yang sudah disterilkan tempat untuk menampung ASI. Kuncinya adalah Anda harus santai dalam melakukan hal ini dan tidak dalam keadaan terburu-buru. Ruangan di rumah harus bersih dan nyaman karena dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang Anda hasilkan.
Bila perlu Anda bisa mengkompres payudara dan memberikan pijatan sebelum proses pemerasan dimulai. Gunakan ibu jari dan telunjuk tangan Anda untuk menekan lembut tepi areola payudara yang berwarna coklat dan ASI akan keluar dengan lancar. Pada awalnya mungkin akan sedikit sulit, tapi seiring waktu Anda akan terbiasa melakukannya. Setelah satu payudara terasa kosong, Anda bisa beralih ke payudara bagian lainnya. Bila perlu berikan pemijatan di sela-sela pemerasan agar aliran ASI berjalan lancar.
Memerah ASI dengan pompa.
Alat pompa ASI pada dasarnya terbagi dalam dua jenis, yakni :
1. pompa tangan yang bentuknya menyerupai bohlam terbuat dari karet. Pompa yang memiliki prinsip kerja seperti suntikan ini tidak disarankan oleh para ahli ASI karena pada bagian bohlamnya sulit untuk dibersihkan.
2. pompa elektrik yang harganya relatif mahal. Jika Anda memilih untuk menggunakan pompa, jangan segan untuk meminta rekomendasi mengenai jenis atau merk pompa terbaik dari rekan kerja yang pernah menggunakan sebelumnya, pakar laktasi dan bidan.
Penting untuk Anda perhatikan bahwa semua peralatan seperti pompa dan botol susu (sebaiknya berbahan gelas) harus disterilkan sebelum digunakan. Segera bersihkan pompa setelah selesai digunakan. Basuh payudara dengan air hangat dan lap hingga kering dan tidak ada bekas ASI yang mengering.
Tulisan di atas hanyalah kutipan saja, silahkan baca artikel saya selengkapnya di
http://informasitips.com/tips-sukses-menyusui-bagi-ibu-pekerja-wanita-karir
No comments:
Post a Comment
No spam comments! .