Aneka masalah menyusui dan solusinya

Semua Ibu mengetahui bahwa menyusui atau memberikan Air Susu Ibu (ASI) adalah yang terbaik untuk bayi mereka. ASI selain sebagai sumber nutrisi untuk bayi, juga dapat meningkatkan kecerdasan anak, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak.

Tapi ternyata menyusui tidak semudah yang diperkirakan, ada banyak masalah yang menyertainya. Ada banyak Ibu yang mengeluh karena ASI keluar sedikit, mengalami puting yang pecah - pecah, payudara bengkak dan lain sebagainya.

Masalah-masalah ini biasanya dialami oleh para Ibu muda yang kurang informasi atau belum berpengalaman. Hal ini membuat sedih dan kecewa para Ibu karena keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi sang buah hati, diantaranya ASI ekslusif 6 bulan tidak bisa berjalan mulus.

Apakah Anda termasuk Ibu baru yang memiliki masalah seperti di atas ? Sebenarnya apa saja sih masalah-masalah menyusui ? Bagaimanakah cara mengatasinya ? Yuk, simak lebih lanjut artikel ini agar menyusui menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi bayi dan Anda.
Image credit : extension.org


1. ASI belum keluar juga beberapa hari setelah melahirkan

Bayi yang baru dilahirkan bisa bertahan 2 X 24 jam tanpa cairan. Perlu Anda ketahui ukuran lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelereng. Sebaiknya walaupun ASI belum keluar, jangan berikan cairan lain karena sebetulnya bayi masih membawa cadangan makanan dari rahim. Apabila Anda memberikan cairan lain sebelum ASI lewat botol misalnya, ada kemungkinan bayi Anda akan sulit menerima ASI dan menolak payudara Anda.

Cara mengatasi :

Dekatkan puting susu ke mulut bayi Anda dan pandu dia untuk menyusu sambil Anda mendekap hangat tubuhnya. Kontak kulit dan keterlibatan emosi antara seorang Ibu dengan bayinya bisa merangsang ASI untuk lebih cepat keluar. Bersabarlah dan terus berikan rangsangan agar ASI bisa keluar dengan melakukan teknik pelekatan mulut bayi yang benar pada payudara Anda. Kenyamanan yang diperoleh bayi pada saat menyusui dapat memperlancar proses menyusui itu sendiri.

2. Payudara yang bengkak

Hal ini biasanya terjadi antara 2 - 3 hari setelah Anda melahirkan. Ini merupakan tanda bahwa ASI mulai berproduksi dan terjadi peningkatan aliran darah ke payudara Anda. Tentu saja hal ini akan membuat Anda tidak nyaman karena merasa kesakitan dan kadang gangguan ini juga membuat Anda terserang demam.

Cara mengatasi :

Sering-seringlah menyusui bayi Anda, usahakan sampai payudara terasa kosong. Jangan pakai BH yang ketat dan kompres air dingin bila diperlukan untuk membantu mengurangi sakitnya.

3. Infeksi payudara

Masalah menyusui ini juga dikenal dengan nama mastitis. Mastitis pada umumnya merupakan kelanjutan dari payudara yang membengkak, terjadinya benjolan dan tidak ditangani secara tuntas. Biasanya terjadi 2 - 6 minggu setelah melahirkan karena adanya infeksi bakteri, kurangnya ASI yang dikeluarkan (sehingga menyebabkan sumbatan saluran susu) dan pemakaian BH yang terlalu ketat. Tanda - tandanya yaitu payudara yang membengkak, payudara terlihat kemerahan, Anda terserang demam, dan merasa lemah.

Cara mengatasi :

Jangan hentikan proses menyusui Anda, tetaplah sering menyusui bayi Anda dan untuk mengatasi masalah ini, coba kompres payudara Anda dengan air hangat dan berikan pijatan ringan pada payudara yang bengkak. Jika mastitis tidak segera diatasi atau tidak ditangani dengan baik, maka bisa mengakibatkan payudara abses atau timbul nanah pada payudara. Bila hal ini terjadi sebaiknya Anda segera ke dokter untuk penanganan yang tepat karena mungkin memerlukan tindakan bedah.


4. Payudara "bocor"

Ikatan batin antara seorang Ibu dengan bayinya begitu kuat, hanya dengan mendengar tangisannya saja payudara seorang Ibu bisa "bocor" mengeluarkan ASI. Hal ini juga bisa terjadi apabila payudara terlalu penuh dengan ASI.

Cara mengatasi :

Berikan ASI secara teratur kepada bayi Anda. Saat ini juga banyak dijual breast pad atau penyerap ASI yang bisa Anda selipkan di dalam bra untuk mencegah terjadinya kebocoran. Jika produksi ASI Anda berlebihan, Anda dapat memerahnya dan menyimpannya untuk diminumkan nanti.


5. Puting susu yang pecah - pecah dan berdarah

Puting susu yang lecet terlihat retak - retak dan disertai pendarahan tentu membuat nyeri payudara Anda. Apabila hal ini terjadi cek kembali bagaimana pelekatan antara Anda dan bayi, kemungkinan ini terjadi karena adanya kesalahan dalam posisi menyusui. Mulut bayi Anda harus terbuka lebar agar dia dapat mengisap puting dan juga areola (bagian hitam) payudara Anda.

Jika bayi Anda tidak menyusu dengan benar, maka dia tidak akan mendapatkan seluruh ASI yang diperlukannya, sementara Anda juga akan mengeluhkan puting yang lecet atau nyeri. Puting lecet juga disebabkan kesalahan Ibu yang menarik puting yang masih berada dalam mulut bayi, tarikan paksa ini akan membuat puting jadi lecet.

Cara mengatasi :

Untuk sementara puting susu yang sakit dapat diistirahatkan dan biasanya akan sembuh dalam 2 hari. Tetap berikan ASI dari payudara yang tidak sakit. Anda bisa mengobatinya dengan mengoleskan ASI di bagian yang sakit, sebaiknya hindari penggunaan sabun dan obat seperti salep atau krim. Untuk mempercepat kesembuhan puting yang lecet sebaiknya Anda tidak mengenakan bra dan sering membiarkan payudara dalam keadaan terbuka/diangin-anginkan agar lukanya cepat kering.



Tulisan di atas hanyalah kutipan saja, silahkan baca artikel saya selengkapnya di
http://informasitips.com/aneka-masalah-menyusui-dan-cara-mengatasinya
dan
http://informasitips.com/aneka-masalah-menyusui-dan-cara-mengatasinya-2




No comments:

Post a Comment

No spam comments! .